Perbedaan SNMPTN, SBMPTN dan Ujian Mandiri???

Dalam seleksi Perguruan Tinggi Negeri, setiap universitas membuka jalur masuk yaitu dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Ujian Mandiri (UM). Namun ada juga beberapa Universitas yang membuka jalur lain seperti di IPB misalnya membuka jalur Prestasi Internasional dan Nasional (PIN) yang diperuntukkan bagi siswa yang sudah memiliki prestasi tingkat nasional maupun internasional, jalur masuk ini berbeda-beda setiap universitas, tergantung kebijakan dari universitas tersebut. Kadang kita dibuat bingung dengan banyaknya jalur masuk tersebut. Di tulisan ini, akan dibahas mengenai perbedaan jalur masuk melalui SNMPTN, SBMPTN dan Ujian Mandiri.



1. SNMPTN





Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau yang biasa disingkat SNMPTN adalah seleksi yang diadakan oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan Kementrian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi. Awalnya SNMPTN disebut dengan jalur undangan, karena pada jalur SNMPTN ini, para siswa tidak perlu melakukan tes, cukup dengan menyerahkan nilai rapor, prestasi dll. pada SNMPTN juga diperhitungkan nilai dari Ujian Nasional (UN), walaupun tidak signifikan pengaruhnya terhadap penilaian, dan juga indeks dari sekolah pun dipertimbangkan seperti banyaknya alumni yang sudah masuk ke universitas tersebut dan bagaimana akademik mereka di universitas tersebut. Jika sekolah tersebut memiliki rekam jejak (track record) yang baik di mata universitas, tidak menuntut kemungkinan bahwa akan banyak siswa yang diterima di Universitas tersebut.

Pada pemilihan, Siswa dapat memilih maksimal 2 PTN dengan maksimal 3 jurusan dan setiap PTN sebanyak-banyaknya dua jurusan. Dan juga jika memilih lebih dari 1 PTN, salah satunya harus berada di provinsi yang sama dengan SMA asalnya. Misalnya :

Budi adalah siswa salah satu SMA di Cirebon. Cirebon merupakan kota di Jawa Barat, Jika Budi ingin memilih lebih dari 1 PTN maka salah satu PTN tersebut harus berada di Jawa Barat, contohnya :

  1. FTTM ITB (Jawa Barat)
  2. Ilmu Komputer UGM (Yogyakarta)
  3. Teknik Geologi UGM (Yogyakarta)
Jika Budi hanya memilih 1 PTN, Budi bebas memilih PTN diprovinsi manapun tetapi maksimal memilih 2 jurusan, Contohnya :
  1. Pendidikan Dokter USU (Sumatera Utara)
  2. Kehutanan USU (Sumetera Utara)
atau Budi juga bisa memilih hanya 1 jurusan, contohnya
  1. Kehutanan USU (Sumatera Utara)
Di SNMPTN, sangat kecil kemungkinan untuk diterima jika memilih jurusan yang tidak sesuai bidangnya. Misalnya Budi adalah siswa IPA, tetapi dia memilih Akuntansi yang merupakan bidang IPS, maka kecil kemungkinan bahwa Budi diterima di jurusan tersebut.

Saya pernah datang disebuah seminar yang diadakan oleh bimbel Nurul Fikri, mereka mengungkapkan bahwa di SNMPTN tidak ada IPC (mungkin maksudnya sangat kecil kemungkinan lulusnya jika memilih 2 bidang sekaligus) misalnya :
  1. FTTM ITB (Jawa Barat)
  2. Akuntansi UI (DKI Jakarta)
Menurut Nurul Fikri, kemungkinan besar pilihan tersebut tidak akan diterima.

SNMPTN tidak dipungut biaya (GRATIS)

SNMPTN tidak diperuntukkan bagi Alumni yang sudah lulus SMA.

Pada tahun 2016, SNMPTN membuat sebuah kebijakan yaitu :

memiliki prestasi unggul yaitu: calon peserta masuk peringkat terbaik di sekolah pada semester tiga, semester empat dan semester lima, dengan ketentuan berdasarkan akreditasi sekolah sebagai berikut:

akreditasi A, 75% terbaik di sekolahnya;
akreditasi B, 50% terbaik di sekolahnya;
akreditasi C, 20% terbaik di sekolahnya;
akreditasi lainnya, 10% terbaik di sekolahnya.

Maksudnya adalah jika Budi sekolah di SMA dengan akreditasi A dengan jumlah murid 100 orang, dan jika Budi peringkat 77 pararel di sekolahnya, maka Budi tidak diperbolehkan mengikuti SNMPTN.



2. SBMPTN


Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) adalah seleksi masuk perguruan tinggi negeri dengan menggunakan tes. Jalur ini adalah satu-satunya jalur yang murni hanya menggunakan tes (nilai rapor, prestasi dan nilai UN sama sekali tidak dipertimbangkan). Walaupun jalur ini menerima kuota tidak sebanyak SNMPTN (Pada 2016 banyak PTN yang merubah kuota SBMPTN menjadi lebih besar dari SNMPTN, tetapi tidak semua PTN karena itu adalah kebijakan dari masing-masing PTN), jalur ini adalah jalur yang diandalkan oleh banyak orang karena hanya dijalur ini kita bisa bersaing dengan adil. Saingannya pun bukan hanya kelas 3 SMA yang baru lulus tetapi alumni juga, hanya alumni 2 tahun sebelumnya yang bisa mengikuti SBMPTN.


SBMPTN dibagi menjadi 3 tes :

  1. SAINTEK (Untuk yang memilih jurusan IPA semua)
  2. SOSHUM (Untuk yang memilih jurusan IPS semua)
  3. IPC (Untuk yang memilih jurusan IPA dan IPS)
Jadi pembagian kelompok tes ini bukan berdasarkan kita kelas 3 masuk ke rumpun IPA atau IPS, tetapi berdasarkan jurusan apa yang kita pilih

Misalnya Budi adalah siswa IPA tetapi dia memilih semua jurusan IPS, maka dia tes SOSHUM, bukan IPC. IPC adalah kelompok tes jika siswa tersebut memilih jurusan IPA dan IPS.

Tiap Kelompok terdapat TKPA yaitu Tes Kemampuan Potensi Akademik (Tes Potensi Akademik, B. Indonesia dan B. Inggris)  selanjutnya jika memilih SAINTEK maka akan mendapatkan TKD SAINTEK, jika memilih SOSHUM maka akan mendapatkan TKD SOSHUM, jika memilih IPC maka mendapatkan TKD SAINTEK dan SOSHUM

Untuk Pemilihan jurusan, kita bisa memilih maksimal 3 PTN dengan 3 Jurusan, ketika SBMPTN pun saya memilih 3 PTN dan 3 Jurusan yaitu
  1. Ilmu Komputer UGM
  2. Ilmu Komputer IPB
  3. Teknik Informatika UPN YK
Alhamdulillah saya lulus di pilihan 2

Salah satu pilihan harus ada yang di wilayah yang sama, misalnya saya ada di jawa barat, berarti saya berada di wilayah 1, wilayah 1 adalah Jawa Barat, Jakarta, Sumatera dan Banten. Jadi saya harus memilih salah satu dari daerah itu misalnya ITB atau UI atau USU atau UNSIL (info wilayah PTN bisa di akses melalui www.sbmptn.or.id)

Pastikan jurusan yang anda pilih di urutkan berdasarkan Passing Grade atau Nilai Nasional (Walaupun ini diragukan kevalidannya, tetapi setidaknya bisa dijadikan acuan jurusan mana yang harus ditempatkan di pilihan 1 atau lainnya)

Terdapat banyak sekali hoax yang beredar di SBMPTN, tetapi itu tidak terbukti, misalnya
  1. Terdapat nilai mati (banyak yang membuktikan, walaupun nilainya minus tetapi tetap bisa masuk)
  2. PTN mengutamakan orang-orang dari daerahnya
Logika dari SBMPTN adalah jika kuota PTN tersebut adalah 30 dan yang mendaftar adalah 30 orang, maka yang mendaftar disana akan diterima semua. jika PTN itu terdapat kuota 50 dan yang mendaftar 300 orang, maka dari 300 orang tersebut akan di ranking berdasarkan nilainya 1-50, dan yang masuk adalah yang ranking 1-50.



3. Ujian Mandiri

Ujian Mandiri adalah Ujian yang diadakan oleh masing-masing PTN (tergantung kebijakan). Tidak semua PTN mengadakan Ujian Mandiri seperti ITB dan UNPAD. Ujian Mandiri tidak terlalu berbeda dengan SBMPTN, hanya saja kuotanya lebih kecil, biaya tesnya lebih mahal dan kita harus dateng ke PTN nya langsung.

Untuk pendapat bahwa Ujian Mandiri akan mendapatkan biaya yang lebih mahal adalah HOAX. Teman saya yang lulus Ujian Tulis UGM mendapatkan UKT 1 Jt Per Bulannya. Sedangkan saya SBMPTN di IPB mendapatkan UKT 6x lipat dari teman saya. jadi untuk UKT (Uang Kuliah Tunggal) tetap penghasilan orang tua kita yang dipertimbangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips masuk SBMPTN

Buku Wangsit